Langsung ke konten utama

Mengapa Pohon Pisang Dekat Sungai Bisa Tumbuh Lebih Baik ?

Photo diambil dari sini
Pohon pisang adalah tumbuhan yang banyak membutuhkan air untuk pertumbuhannya, sehingga kondisi yang cukup air membuat pertumbuhannya bisa maksimal. Daerah pinggiran sungai bisa menjadi area perkebunan pisang ideal. Kondisi air sungai yang cukup sehingga ketersediaan air tidak menjadi masalah merupakan nilai lebih daerah tersebut. Kondisi ini seharusnya semakin mendorong swasembada pangan khususnya buah pisang tersebut. Water table dengan kedalaman tertentu harus terus dipertahankan untuk memastikan ketersediaan air tersebut. Pada perkebunan pisang modern sejumlah parit-parit besar dibuat di area perkebunan tersebut untuk menjaga water table-nya. Bendungan kadang perlu juga dibuat untuk memastikan ketinggian water table tersebut.
Penyakit Busuk Batang Karena Terlalu Lembab
Walaupun membutuhkan banyak air tetapi apabila kelebihan air maka pohon pisang bukan saja tidak optimal pertumbuhannya tetapi malah menimbulkan masalah seperti timbulnya penyakit, buah pisang kecil dan sebagainya. Area yang lembab karena banyaknya air dan kurang sinar matahari sering menimbulkan penyakit busuk pada akar dan batang pisang. Penyakit ini cepat sekali menyebar sehingga bisa jadi sebagian besar hingga seluruh area perkebunan pisang terkena penyakit tersebut. Sedangkan untuk mengatasi masalah tersebut saat ini yang paling praktis adalah memusnahkan pohon pisang tersebut, hingga tanah menjadi cukup kering dan bisa digantikan dengan tanaman baru. Proses normalisasi tanah tersebut bisa memakan waktu berbulan-bulan untuk menuntaskan sumber penyakit tersebut. Dolomite juga sering ditambahkan untuk mempercepat proses normalisasi tersebut. Hal ini karena banyaknya air membuat lembab dan proses fermentasi (pembusukan) di area tanah tersebut. Pembusukan bahan-bahan organik membuat tanah menjadi asam, sehingga upaya menetralkannya bisa diakselerasi dengan kapur dolomite yang bersifat basa. 
Tentu saja untuk menjaga produktivitas atau panen pisang optimal dibutuhkan perawatan lainnya seperti penjarangan anakan dan pemupukan. Walaupun air cukup tetapi apabila tidak pernah diberi pupuk yang cukup dan penjarangan anakan pertumbuhan pohon pisang juga tidak bisa optimal. Sedangkan apabila diberi pupuk dan juga dilakukan penjarangan tetapi kekurangan air juga membuat pertumbuhan pohon pisang tidak optimal. Air sangat penting dan dibutuhkan oleh semua makhluk hidup terlebih pohon pisang yang lebih banyak membutuhkan air dibandingkan jenis pohon-pohon lainnya. Sejumlah reaksi biokimia di dalam tubuh makhluk hidup hanya bisa berjalan dengan adanya air tersebut. Ketika ketersediaan dan supplai air kurang maka perlu ditambahkan secukupnya, sehingga sering kita lihat sejumlah upaya irigasi di perkebunan pisang modern seperti drip irrigation dan sebagainya. Khusus di Indonesia dengan curah hujan tinggi, penyiraman seharusnya tidak perlu dilakukan pada musim penghujan. Justru upaya mengurangi kelembaban di sejumlah zone perkebunan malah mungkin perlu dilakukan supaya tidak terjadi penyakit pada pohon pisang yang bisa berakibat fatal.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Peluang Usaha Berkebun Pisang untuk Dataran Tinggi (Highland Banana Farming)

Masyarakat Indonesia sudah sangat familiar dengan pohon pisang, hampir sangat mudah kita jumpai pohon-pohon pisang tersebut di daerah-daerah pedesaan yang banyak tersebar di areal pekarangan-pekarangan penduduk. Pada umumnya mereka menanam pisang terutama hanya untuk memanfaatkan lahan-lahan kosong dan jarang yang diupayakan secara profesional terlihat dari banyaknya pohon pisang dalam satu rumpun dan tidak dipupuk sehingga mengakibatkan produktivitas dan kualitas pisang yang dihasilkan rendah. Padahal apabila kebun pisang tersebut dikelola secara optimal maka produktivitas meningkat bahkan bisa mencapai 57 ton/hektar/tahun dengan setiap tandan lebih dari 25 kg dan kualitas pisang yang bagus. Mengapa tidak banyak atau jarang masyarakat mengupayakan kebun pisangnya secara profesional ? Beberapa faktor penyebabnya diperkirakan sebagai berikut, pertama , tidak punya akses pasar untuk produk pisang tersebut. Kedua , tidak memiliki kemampuan teknik budidaya yang memadai. Ketiga ...