Masyarakat Indonesia sudah sangat familiar dengan pohon pisang, hampir sangat mudah kita jumpai pohon-pohon pisang tersebut di daerah-daerah pedesaan yang banyak tersebar di areal pekarangan-pekarangan penduduk. Pada umumnya mereka menanam pisang terutama hanya untuk memanfaatkan lahan-lahan kosong dan jarang yang diupayakan secara profesional terlihat dari banyaknya pohon pisang dalam satu rumpun dan tidak dipupuk sehingga mengakibatkan produktivitas dan kualitas pisang yang dihasilkan rendah. Padahal apabila kebun pisang tersebut dikelola secara optimal maka produktivitas meningkat bahkan bisa mencapai 57 ton/hektar/tahun dengan setiap tandan lebih dari 25 kg dan kualitas pisang yang bagus. Mengapa tidak banyak atau jarang masyarakat mengupayakan kebun pisangnya secara profesional ? Beberapa faktor penyebabnya diperkirakan sebagai berikut, pertama , tidak punya akses pasar untuk produk pisang tersebut. Kedua , tidak memiliki kemampuan teknik budidaya yang memadai. Ketiga ...
Menunggu 1 tahun dan kecewa karena ternyata buah pisang yang berbuah, ternyata tidak dikehendaki adalah sesuatu yang tidak diharapkan. Hal inilah mengapa pemilihan bibit pisang yang sesuai penting dilakukan. Hal yang perlu diketahui adalah ada beberapa varian atau species dari jenis pisang tertentu, sebagai contoh jenis pisang raja, ada varian raja bulu, varian raja sereh, varian raja lawe dan sebagainya. Jenis pisang kepok, juga ada pisang kepok putih dan kepok kuning. Bagi petani pisang bisa menanyakan kepada penjual atau penyedia bibit pisang secara spesifik tentang bibit pisang yang dijualnya. Penjual bibit pisang pada umumnya tahu secara mendetail ciri-ciri bibit pisang yang dijualnya berikut aspek plus minusnya tanaman tersebut. Mereka bisa dengan mudah membedakan berbagai jenis pisang dari ciri-ciri khusus pada tanaman pisang tersebut, misalnya warna dan bentuk daun, warna batang dan sebagainya. Bila ternyata penjual bibit pisang tidak bisa memberi penjelasan yang memadai te...